Cek 5 Kesalahan Pemula Saat Menabung Emas!
“Hari gini gak nabung emas, gimana tua-nya nanti tuh?”
Yaps! Investasi emas semakin menjadi trend untuk dilakukan di masa kini ya, Ladies. Harga emas yang diperkirakan akan selalu menanjak bisa menjadi trigger untuk mengajak kita semakin giat menabung. Tapi, tahukah kamu kalau banyak faktor perlu dipertimbangkan supaya gak rugi berinvestasi? Baca 5 kesalahan di bawah ini yang paling sering muncul saat mulai menabung emas:
1. Tidak menentukan tujuan
Beda tujuan artinya beda juga cara mainnya. Contohnya nih, saat kamu beli emas perhiasan (gelang, kalung, cincin, dsb), maka cocoknya untuk mempercantik diri atau show off. Namun saat kamu mau berinvestasi, emas batangan atau Logam Mulia (LM) adalah pilihan yang terbaik. Hal ini dikarenakan ada perbedaan ongkos pembuatan yang akan berpengaruh ke beda spread harga jual dan beli. Simak artikel berikut untuk lebih jelasnya (Hyperlink: Emas perhiasan VS Emas Batang, pilih mana?)
2. Tidak konsisten menabung emas
Menabung uang memang penting, tapi harus diingat bahwa nilainya juga naik turun. Makanya, sejak dulu sudah banyak orang membeli emas untuk dijadikan aset. Meskipun nilai mata uang turun, nilai suatu emas itu sendiri akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Menabung emas adalah salah satu cara terbaik untuk mengamankan kekayaan jangka panjang. So, menabung emas perlu konsisten ya! supaya nilainya saat dijual dapat berlipat ganda dalam beberapa tahun ke depan.
3. Tidak mempertimbangkan selisih harga beli dan harga jual emas
Sistem ini berlaku untuk emas batang atau LM ya Ladies! Semakin kecil ukuran emas batang, maka semakin besar biaya spread-nya saat dijual kembali. Spread adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan selisih harga: yaitu perbedaan antara harga yang dibayarkan saat membeli emas dan harga yang diterima untuk saat menjual emas tersebut (buy back).
Misalnya, kamu ingin membeli emas seberat 1 gram. Bila kamu membeli 2 buah emas 0,5 gram, harga totalnya adalah Rp 1.006.000, sedangkan bila kamu membeli emas 1 gram langsung, harganya hanya sebesar Rp 905.000. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan harga sebesar Rp 101.000, dikarenakan ongkos membuat LM dengan berat kecil akan lebih mahal dan biaya packaging-nya sama dibandingkan dengan LM yang lebih berat, sehingga spread di LM dengan berat lebih kecil akan lebih besar. Gitu, Ladies!
4. Menjual emas dalam waktu dekat
Perlu dicatat bahwa emas merupakan investasi jangka panjang. Why? karena harganya baru akan meningkat jauh dalam beberapa tahun ke depan setelah pembelian. Sebagai contoh, kamu membeli emas seharga Rp.879.000 per hari ini, ketika dijual kembali, harga yang diterima atau buy back-nya adalah Rp. 845.000. Maka, menjual emas per hari ini justru membuatmu rugi sebesar Rp.45.000. Tetapi ketika emas tersebut dijual dalam 10 tahun ke depan, harganya malah dapat meningkat hingga 2 kali lipat. Namun, menjual emas pun sebaiknya tidak dilakukan apabila tidak ada urgensi. Semakin lama, harga emas akan semakin meningkat, sehingga lebih baik baru digunakan saat ada kebutuhan mendesak.
5. Tidak cek kredibilitas penjual emas
Iming-iming return investasi cepat adalah salah satu umpan yang sering digunakan penjual emas abal-abal. Keuntungan dalam hitungan bulan atau bahkan hari, bisa menjebak untuk tertarik berinvestasi sama mereka. Alhasil, malah tertipu dan justru rugi karena tidak ada hasil yang didapat. So, penting buat kamu untuk selalu cek reputasi dan keaslian sebuah toko emas, serta mengerti kebijakannya (aturan pengiriman, buyback, harga, dll).
Nah, UBS Lifestyle bisa menjadi pilihan terbaik buat kamu untuk mulai investasi emas, karena didukung penuh oleh UBS Gold yang sudah melayani masyarakat Indonesia selama 40 tahun. Jadi, tunggu apa lagi?